Sekitar 213 tahun lalu, di kampungnya pakde Sam, dalam pertama kalinya di bumi terjadi
fenomena mogoknya para pekerja. Jam kerja yang mencapai 19-20 jam per hari jadi keluhan
para pekerja. Dan mulai saat itu, protes dan tuntutan keadilan jadi agenda bersama serikat
pekerja di Amerika.
Sampai 80 tahun kemudian, 1 Mei 1886, masih di kampungnya pakde Sam, terjadi
demonstrasi besar 4 hari 4 malam yang kita semua kenal dengan kejadian Haymarket, asal
muasal May Day. Tuntutannya masih sama kaya tahun-tahun sebelumnya perihal jam kerja,
8 jam per hari.
Dari pertama kali agenda protes buruh di Amerika, sampe pecah demonstrasi Haymarket aja
udah ngabisin 80 tahun. Bahkan gak berenti di situ, sampe saat ini pun, buruh Amerika dan
negara-negara lain masih merayakan May Day dengan turun ke jalan. Tapi yang bedain,
tuntutan yang dibawa buruh semakin beragam, menyesuaikan apa yang dirasa gak adil dari
sistem.
Kadang mikir, "Ini buruh tiap tahun demo mulu gak kelar-kelar. Padahal motor udah bagus,
jaminan kesehatan udah ada, anak udah bisa sekolah". Tapi kita juga harus sadar,
perlawanan buruh gak akan pernah berhenti, mungkin sampe kapanpun. Karena ketika
buruh udah berhenti protes berarti ketidakdilan sistem udah punah, ketika ketidakadilan
sistem udah punah berarti seluruh manusia di dunia udah sejahtera. Dan ketika seluruh
manusia udah sejahtera, emang masih ada yang mau jadi buruh? Peradaban terus berputar,
manusia adalah mahluk yang gak pernah merasa cukup. (Ada yang pernah liat demo buruh
tapi bawanya motor sport kan? Iya sama, gw juga kaget.)
Gimana mau berhenti protes deh?
Kalo masalah yang dituntut itu masih sama kaya masalah-masalah tahun sebelumnya.
Berarti belum ada penanganan yang memuaskan buruh, kan?
Pada dasarnya, tuntutan buruh itu punya satu inti masalah besar: ketidakadilan sistem.
Nah, sub masalahnya bercabang, ada yang mempermasalahkan jam kerja, ada yang
mempermasalahkan upah, tunjangan, kesejahteraan, bonus, sampe jaminan kesehatan.
Dan sub masalah yang ada di akar rumput buruh ini akan terus bertambah atau berganti
sesuai perkembangan jaman. Mungkin buruh yang ada di Haymarket dulu belum kepikir
untuk protes masalah kesejahteraan dan jaminan kesehatan, tapi saat ini hal itu jadi agenda
utama. Dengan begitu jelas gambarin bahwa tuntutan buruh akan terus berkembang sesuai
apa yang ada.
Ketika cita-cita keadilan dan penghapusan gap antar kelas itu masih ada (utamanya kelas
pekerja), maka tuntutan dan protes dari kelas pekerja harus tetap ada, sekalipun itu hanya di
May Day. Buruh akan terus menekan dan Kapitalis akan terus tertekan, begitu seharusnya
ketika memang ada sistem yang gak adil.
Sejahtera buruh, panjang umur perjuangan!
Eh tapi, pernah kepikir gak, sebenernya ini masalah pemerintah yang gak bisa memanusiakan buruh, atau buruh yang minta lebih dari sejahtera?
Sssstt! hahaha, sampai ketemu lagi di tulisan selanjutnya!
Tigasks,
Rian Fathoni.
(tulisan ini juga dipublikasi di blog pribadi penulis: https://t.co/zkChK7UDq0)
コメント