top of page
  • Writer's picturetiga sks

Satanic Triangle: 3 Dosa yang Sering Dilakukan Mahasiswa Rantau





Sebagai mantan mahasiswa perantau, saya tahu betul kebiasaan - kebiasaan apa saja yang sering dilakukan oleh kami, manusia yang sedang berjuang jauh dari rumah dan juga jauh dari orang tua. Mau itu perlakuan yang baik atau yang buruk.

Jujur, rata – rata, malah mayoritas dari kami lebih cenderung dekat dengan kebiasaan – kebiasaan buruk yang didalamnya jelas mengandung kadar dosa yang tidak sedikit.

Dari sekian banyak hal-hal berdosa yang bisa dilakukan mahasiswa, ada 3 jenis dosa yang memang paling laris dikonsumsi oleh kami yaitu alkohol, judi, dan wanita.


1. Alkohol


“Alkohol.. kamu jahat tapi enak.. Alkohol.. walau pajakmu tinggi tetap menjadi solusi”


Potongan lirik diatas merupakan potongan lirik lagu dari Band lokal Sisitipsi, yang berjudul Alkohol. Lagu diatas juga sudah menjadi theme song bagi para mahasiswa perantau saat menikmati suatu kenikmatan duniawi yang dinamakan Alkohol. Entah kalau di akhirat nanti, masih nikmat atau tidak. Sama hal nya dengan Judi dan Wanita, Alkohol pun menjadi pilihan dosa yang digandrungi sebagian besar mahasiswa. Saya pun sampai heran, karena eksistensi minuman ini di mata mahasiswa khususnya, sangat tinggi dan mereka sangat loyal untuk mengkonsumsi cairan haram ini. Dengan kata lain, minuman – minuman beralkohol memang hanya dianggap seperti air putih jika hidup dengan menyandang status ‘mahasiswa’ ini. Gampang dicari, gampang dibeli, dan gampang diminum. Dimana saja, kapan saja, dan tentu dengan siapa saja.

Tetapi memang selain sebagai solusi untuk bermabuk – mabuk ria, alkohol pada zaman ini menjadi alat untuk mempersatukan segala jenis golongan, mau itu golongan mahasiswa kupu - kupu, mahasiswa organisatoris, mahasiswa aktivis, dan jenis golongan mahasiswa lainnya. Dengan Alkohol mereka pun berbaur dan melebur, bertukar cerita seputar masalah kampus dan dunia perantauan. Ssik memang karena semuanya jadi sama rata. Tidak ada rasa gengsi, malu, ataupun tidak enakan jika sudah menenggak alkohol. Jika sudah menjadi kebiasaan, Alkohol akan membuat kaum – kaum mahasiswa diberikan jalan dan pilihan. Tetap menjadi peminum indie yang bermodal Anggur Merah, kacang garuda, rokok, dan musik yang disambungkan ke speaker bluetooth atau menjadi peminum major label dengan jadwal setiap hari Senin, Rabu, Jum’at, dan Sabtu rajin absen finger print di klub-klub malam yang tersebar di kota perantauan.


Ah... Mau indie atau major label sepertinya ya sama saja. Kita berdiri di naungan bendera permabukan yang sama, mau seberapa mahal minumannya tetap efeknya sama, mau suasananya seperti apa jika ditemani orang-orang seperjuangan yang bisa dibagi cerita, ceria, serta canda tawa pasti alkohol akan terasa enak juga.


2. Judi


Jenis dosa selanjutnya adalah judi. Mempertaruhkan uang sembari berharap akan di lipat gandakan memang sesuatu hal yang gampang dilakukan, kaum – kaum mageran seperti mahasiswa akan sangat senang melakukannya. Deposit, pasang, dan menang, sudah menjadi ekspektasi umum semua gambler walapun realita nya malah deposit, pasang, dan amsyong juga bisa menaungi nasib mereka. Ya karena judi sejatinya adalah permainan untung – untungan. Kebanyakan dari kaum mahasiswa rantau menekuni judi agar uang jajan mereka terus berputar dan bertambah, supaya alokasi dana untuk foya – foya terus lancar dan aman. Tetapi mereka tidak menyadari saat itu juga rasa candu dan ingin terus berkutat didalam dunia perjudian semakin tinggi. Menang, ya ingin lagi. Kalau kalah? Ya masih coba lagi sampai menang. Gitu – gitu saja terus sampai semester 17.


Tetapi tidak sedikit juga yang akhirnya disadari oleh kenyataan bahwa judi ujung-ujungnya hanya memberikan kesengsaraan, baik itu mental, fisik, dan juga isi saldo ATM kita. Biasanya sih semakin tua semesternya maka pemikirannya juga semakin dewasa dan berangsur normal, dari situ lah muncul pemikiran bahwa sebaiknya judi memang harus segera ditinggalkan. Eh tetapi ada juga deng mahasiswa berjiwa dewa judi ala Chow Yung Fat, yang sampai semester berapapun akan selalu setia menjadi budak bandar Singapura. So, the choice is ours. Gimana kita dalam mengatasi permasalahan diri yang sudah terlanjur kecemplung ke dunia judi, mau berhenti atau tetap menyumbang amal jariah kepada bet888. Karena masih banyak hal-hal lain yang bisa dilakukan oleh mahasiswa seperti kerja part time, jadi ojek online, hingga jual organ tubuh seperti ginjal. Yang pasti tujuan mereka hanyalah satu, agar dompet mereka selalu diisi dengan senyuman Bapak Proklamator dan rekannya Bung Hatta warna merah merona.


3. Wanita


Jenis dosa yang mungkin menurut kaum - kaum mahasiswa rantauan paling mengasyikan! Menyenangkan, dan pastinya membuat kecanduan. Tetapi kenapa kusebut wanita sebagai jenis dosa? Jadi, wanita yang dimaksud disini adalah wanita yang hanya menjadi “alat pemuas” bagi beberapa laki-laki belang yang tujuan hidupnya hanya ingin ngeue, ngeue, dan ngeue saja. Untuk wanita – wanita lain yang tidak terjerumus kedalam dunia gelap ini, kalian tetaplah sosok yang lembut, baik hati, dan jauh dari hal-hal negatif, jadi tulisan ini aku dedikasikan untuk kaum wanita yang memang sama gila nya dengan laki – laki jenis kami. Dunia perantauan memang identik dengan kost – kostan atau kontrakan yang didalamnya tercipta suatu kebebasan untuk melakukan apa saja, bagaimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Hal ini lah yang menjadi pemicu terciptanya rumus “Sin Cos Tangen” alias “Sini ke kos, aku kangen”.


Dari rumus itu lah berbuntut ke hal – hal lain yang memang pada akhirnya laki-laki tytyd belang hanya ingin nafsu birahinya dipuaskan oleh wanita – wanita ini, tidak peduli ada status atau hanya sebatas friends with benefit, asal sama-sama enak (bukan sama – sama mau) rasanya semua ketidak-pastian akan menjadi pasti. Karena pada dasarnya dunia perantauan sangatlah keras, mau laki-laki kek, wanita kek, jika diberi kebebasan untuk menjalani hidup pasti akan berada di persimpangan antara ingin hidup lurus dan kuliah bagus, atau hidup belok – belok ‘kuliah nanti dulu deh’. Dan semua tergantung pribadi dan diri kita masing-masing karena nakal dan belok tidak mengenal gender, laki-laki dan perempuan sama-sama bisa berubah menjadi liar dan tak terkendali.

Berbicara tentang laki – laki tytyd belang, yang pastinya pernah “berhubungan” dengan lebih dari 1 wanita, entah teman satu jurusan, teman satu fakultas, teman nya teman lah, atau pacarnya teman sendiri bisa diembat juga, siapapun seperti bisa diembat arena jika sudah sagapung alias sange nggak ketampung, otak akan gelap dan hanya kemaluan yang memegang kendali tubuh serta pikiran kita. Hanya bermondalkan jemput, go - food, wi-fi kost an, dan bacot – bacotan gombal, sudah cukup menjadi peluru ampuh untuk menembus hati wanita agar mau digiring kekostan. Sehabis itu, hanya sebatas kalimat “diem-diem aja ya, cuma kita lho yang tau” menjadi satu – satunya kalimat yang menjadi pengikat hubungan antara laki-laki tytyd belang dan wanita tersebut. Miris, tapi mau bagaimana lagi? Status mereka lupakan, harga diri mereka buang, dan hanya dengan rahasia berdua lah mereka jalan beriringan. Namun, jika keduanya sudah sepakat untuk berbuat agar sama sama enak, konsekuensi one night stand and bye bye after juga harus diterima. Entah prianya yang meninggalkan untuk mencari mangsa baru, atau wanitanya yang ternyata lebih gila dan mencari tytyd yang lain.


Memang benar yang dinyanyikan Rhoma Irama, saya pun bertanya – tanya kenapa semua yang enak – enak, yang asyik – asyik itu diharamkan dan dilarang. Dan malah kaum – kaum seperti kami terperosok masuk ke ‘perangkap asik dan enak’ yang disebut – sebut itu. Jika kalian belum menjadi salah satu bagian dari kami, maka itu baik untukmu. Jika sudah, kamu tidak sendirian kawan. Semoga hal – hal yang pernah terjadi bisa membuat kita belajar dan tidak selamanya terpuruk.


Tulisan ini saya buat sekiranya untuk mewakili isi hati banyak orang diluar sana yang sedang atau pernah merasakan hal yang sama jadi, jangan mudah tersulut amarah ya, hehehehe….

Tigasks,

Diaz Ananda

212 views0 comments

留言


bottom of page