top of page
  • Writer's picturetiga sks

Love For Sale 2: Kembalinya Arini dan Hati Yang Patah (Lagi)



Toktok! “Permisi, rumahnya Indra Tauhid? Saya Arini Chaniago”. Eng ing eng ada yang siap buat patah hati nih. Seperti tokoh Ibu di Pengabdi Setan, kehadiran Arini sama “menyeramkannya” seakan membawa teror menakutkan untuk mengoyak emosi siapa saja yang didatanginya. Kali ini Arini datang dengan nuansa untuk menyenangkan hati seorang ibu sesuai pesanan Uda Ican, yang diperankan oleh Adipati Dolken. Kehadiran Arini di sekuel Love For Sale ini dilatar belakangi oleh tuntutan keluarga serta cibiran tetangga terhadap Uda Ican untuk segera menduduki singgasana pelaminan. Nah, film garapan Andibachtiar Yusuf ini mengusung tema keluarga berbeda dengan film sebelumnya yang bertemakan romansa cinta sepasang kekasih (sementara).


Love For Sale 2 sangat kaya akan unsur budaya lokal khususnya adat minang yang merupakan suku bangsa Uda Ican sebagai tokoh utama. Tidak hanya segi penggunaan bahasa ataupun tradisi pernikahan adat minang, tokoh ibunda Uda Ican yaitu Ibu Ros juga digambarkan seperti kebanyakan mandeh-mandeh di zaman sekarang ini (kebetulan sangat relate dengan penulis). Saking miripnya penulis sampai dibuat rindu dengan sosok ibunda penulis yang sama bawelnya dengan Ibu Ros di film tersebut.


Kembali ke Love For Sale 2, selain dengan budaya lokal yang kental dan kaya, suasana lingkungannya pun juga terkesan realistis, suasana perkampungan Ibukota dimana rumah saling berdekatan, antar tentangga akrab, acara pengajian ibu-ibu, main domino sambil ngopi bersama sahabat karib di malam hari, bahkan suara motor, toa masjid, pedagang keliling, gurauan tetangga, serta anak-anak kecil yang sedang bermain di lingkungan rumah digambarkan sangat detail dan realistis seperti di kehidupan sehari-hari. Selanjutnya suasana di dalam rumah pun digambarkan dengan sangat nyata dan tidak dipaksakan, akting para pemain di dalamnya pun sangat natural dalam menggambarkan kehidupan sebuah keluarga di tengah-tengah lingkungan perkampungan di Ibukota.

Okey, selanjutnya penulis akan bahas tentang Uda Ican dan Arini. Uda Ican merupakan sosok pria berusia awal 30-an yang dituntut untuk segera menikah karena hanya ialah di keluarga tersebut yang belum menikah, bahkan keduluan oleh sang adik kesayangan yaitu Buncun yang sudah punya anak. Selama ini Uda Ican hanya fokus pada pekerjaannya serta kerja sampingannya yaitu memberi layanan penginapan pada wanita yang ingin “singgah” karena tak ingin tidur sendirian. Maka dari itu untuk menghentikan ocehan sang ibunda setiap makan siang, Uda Ican tertarik untuk menggunakan layanan Love Inc. Berdasarkan pesanan Uda Ican sampailah Arini ke rumah dengan nama Arini Chaniago yang menandakan ia seorang gadis keturunan minang. Kebetulan Ibu Ros yang membukakan pintu untuknya. Arini sangat disukai dan disenangi oleh Ibu Ros bahkan sampai diperlakukan seperti anak sendiri. Arini di sekuel film ini sangat jauh berbeda dari Arini di film pertamanya, disini ia seperti gadis anggun yang sangat santun ya pokoknya pengen cepet-cepet dijadiin mantu aja deh. Sedangkan, kalau di film pertamanya Arini merupakan sosok wanita yang bold dan selalu mengambil “gerakan” pertama, Arini memang sangat professional di bidangnya. Selain itu kehadiran Arini di keluarga Sikumbang sangat berdampak pada penyelesaian konflik-konflik yang ada di rumah, bahkan merekatkan keluarga Sikumbang sampai-sampai kepergiannya sangat ditangisi oleh Ibu Ros.


Karena Love For Sale 2 ini sebenarnya bertemakan keluarga, maka kepergian Arini terlihat lebih menyakitkan bagi Ibu Ros dibandingkan dengan perih yang dirasakan oleh Uda Ican. Perbedaan antara film ini dengan film sebelumnya juga terletak pada bagaimana “pekerjaan” kali ini dapat membuat Arini pun baper dan teringat dengan keluarganya. Namun disinilah letak kemagisan mahakarya ciptaan Andibachtiar Yusuf, kemisteriusan Arini yang menjadi salah satu daya tarik terkuat sekuel ini masih tetap terjaga, meskipun ada scene dimana Arini melihat foto dirinya ketika masih kecil. Di film kali ini pun diceritakan bagaimana kepergian Arini meninggalkan keluarga Sikumbang dengan air mata berbeda dengan film sebelumnya dimana Arini menghilang begitu saja entah kemana. Mungkin Arini sudah biasa menghadapi laki-laki, namun tidak dengan sosok ibu, hubungan personalnya yang sangat erat dengan Ibu Ros membuat Arini kali ini menyelesaikan pekerjaannya dengan sedikit tidak professional, bawa-bawa perasaan.


Nah, uniknya bagi kalian-kalian yang sudah menonton baik Love For Sale 2 maupun Love For Sale yang pertama, ada banyak banget easter eggs yang menghubungkan film ini dengan film yang pertama, makanya nih buat kalian yang baru mau nonton yang fokus ya nontonnya, kayaknya ada kemungkinan bakal ada film ketiganya nih, eh gatau dehhhh. Sekian dari penulis, patah hati kali ini sangat berat dan berasa untuk penulis, emang kurang ajar tuh Love Inc. Andibachtiar Yusuf anda keren!


 

Rating : Semoga Anda Kembali / 10


Tigasks, Maniak Soneta.

46 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page