top of page
  • Writer's picturetiga sks

Kultur Kencan Gaya Baru dalam Black Mirror: Hang The DJ


“Slogan “love at the first sight” harus mengalah mundur, karena nyatanya sekarang kita bisa dengan gampangnya terbuai lewat “love at the first swipe”


source : google.com

        Untuk kalian yang mengikuti serial Black Mirror dari musim pertama tentu gak asing lagi dengan premis utama yang menjadi benang merah di setiap episodenya, yaitu membawa potret satir kehidupan manusia ketika dunia dipenuhi dengan nuansa teknologi modern. Charlie Brooker, sebagai salah satu dari nama besar dibalik serial asal Inggris ini, membawa kisah manis tentang romansa dalam antologi dystopia Black Mirror musim ke-4 yang berjudul Hang The DJ. Bukan Black Mirror namanya kalo gak ada elemen teknologi modern yang bikin kita terkesan, walau kebanyakan episodenya justru bikin kita jadi ngeri sama hal-hal berbasis teknologi baru. Berbeda dengan judul lainnya, bisa dibilang Hang The DJ adalah salah satu episode yang paling ‘nyaman’ untuk ditonton karena gak berpotensi buat bikin paranoia bagi penontonnya. Hang The DJ mengangkat cerita yang menyenangkan dan gak pernah bosan untuk dibahas di setiap produk budaya populer; cerita cinta. Episode ini memberi potret tentang bagaimana teknologi bisa membuat kita melewati proses jatuh cinta dan menemukan the right one tanpa perlu melakukan serangkaian usaha pendekatan konvensional buat berkencan. No worry, peeps! This one won’t break your heart, I promise.


source: google.com

       Adalah Amy dan Frank, dua orang yang bertemu melalui algoritma acak dalam sebuah teknologi bernama “the system”. Hang The DJ dibuka dengan adegan mereka berdua bertemu dalam sebuah kencan yang sudah diatur oleh sistem; alat berbasis teknologi yang memungkinkan kita untuk mendapatkan pasangan secara instan. Kencan pertama antara Amy dan Frank dijadwalkan untuk berakhir dalam 12 jam menurut sistem itu, namun rupanya kencan pertama yang berlangsung singkat itu berakhir dengan kesan mendalam bagi keduanya. Teknologi ini bisa mendeteksi perasaan psikologis user, sehingga sistem menjamin keberhasilan sebesar 99% untuk menemukan the right one melalui rangkaian kencan. Amy dipertemukan dengan orang lain, dan Frank menjalani kencan dengan pasangan barunya. Masih dengan batas waktu yang ditentukan sistem, keduanya hinggap dari satu kencan ke kencan lainnya dengan sedikit berharap untuk dipertemukan kembali oleh sistem karena Amy dan Frank rindu satu sama lain dan gak bisa menikmati kencan-kencan yang dijadwalkan. Cerita kemudian bergulir maju menyoroti perjuangan Amy dan Frank untuk melawan sistem yang dinilai gak masuk akal karena perasaan cinta di antara mereka berdua dianggap “gak nyata” oleh alat teknologi buatan manusia.


           Di era serba digital seperti zaman sekarang, tentu yang dialami sama Amy dan Frank sedikit banyak gak mustahil untuk kita alami; jatuh cinta lewat teknologi maya. Dengan banyaknya aplikasi kencan, tentu gampang buat kita ketemu orang baru yang bahkan mungkin belum pernah kita temui di dunia nyata. Tingal swipe, swipe, swipe dan ngerasa cocok pun bisa bikin kita jatuh cinta dengan mudahnya. Gak perlu lagi nongkrong di kafe untuk cuci mata, minta bantuan temen buat jadi mak comblang, ngumpulin keberanian buat minta nomor handphone, semuanya tahapan kenalan dan pendekatan bisa langsung kita skip lewat fitur swipe. Slogan “love at the first sight” harus mengalah mundur, karena nyatanya sekarang kita bisa dengan gampangnya terbuai lewat “love at the first swipe”.


              Kultur kencan dari aplikasi digital semacam itu dipotret dengan satir melalui Black Mirror episode Hang The DJ, yang mana bikin pikiran kita terbuka bahwa bahkan teknologi pun gak luput mengambil bagian di urusan percintaan kita. Hang The DJ membawanya ke dalam tahapan yang lebih jauh lagi, yaitu bagaimana teknologi bisa tanpa sadar mengambil alih kehidupan percintaan kita di atas perasaan yang kita rasakan secara nyata. Storyline yang rapi, premis cinta dan teknologi yang menarik, dan juga akting pemainnya yang natural bikin kita sebagai penonton merasa dekat dengan kehidupan kita, utamanya dengan gaya hidup modern yang udah gak aneh lagi dengan konsep aplikasi kencan.



      Black Mirror episode Hang The DJ bisa kamu nikmati tanpa harus merunut episode dari musim pertama, karena konsep dari antologi Black Mirror memungkinkan kita menontonnya secara stand-alone. Episode ini juga cocok untuk kamu yang ingin memulai ‘petualangan’ menonton Black Mirror tapi gak mau memulai dari garis cerita yang kelam dan depressing. Hang The DJ tersedia di layanan Netflix Indonesia, jangan lupa siapkan camilan untuk satu jam ke depan dan jangan lupa siapkan dirimu untuk twist di akhir kisah Amy dan Frank. Ups !!!!




RATING : CINTA KADANG BUTUH PENGORBANAN / 10

Tigasks, ZZ.

621 views0 comments

Comments


bottom of page